The Knowledge Subsystem.
The Knowledge Subsystem.
Pelbagai masalah yang tak terstruktur dan semi terstruktur begitu kompleksnya sehingga membutuhkan kepakaran, sehingga DSS yang biasa pun jadi bisa menyelesaikannya. Kepakaran ini bisa saja disediakan oleh suatu ES. Lebih jauh, DSS yang lebih canggih dilengkapi dengan komponen yang disebut dengan knowledge management. Komponen ini menyediakan kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan pelbagai aspek dari suatu masalah dan/atau menyediakan knowledge yang dapat meningkatkan operasi dari komponen DSS lainnya. Komponen knowledge management terdiri dari satu atau beberapa ES. Seperti halnya data dan model management, pada software knowledge management terdapat eksekusi dan integrasi yang diperlukan dari ES. DSS yang mengikutsertakan komponen ini disebut sebagai suatu DSS yang cerdas (intelligent DSS), DSS/ES, atau knowledge-based DSS.
The User Interface (Dialog) Subsystem.
Dialog subsytem diatur oleh software yang disebut Dialog Generation and Management System (DGMS). DGMS terdiri dari pelbagai program yang mampu melakukan hal-hal berikut ini:
- Berinteraksi dengan pelbagai dialog style yang berbeda.
- Mendapatkan, menyimpan, dan menganalisis penggunaan dialog (tracking), yang dapat digunakan untuk meningkatkan dialog system.
- Mengakomodasi user dengan pelbagai peralatan input yang berbeda.
- Menghadirkan data dengan pelbagai format dan peralatan output.
- Memberikan ke user kemampuan “help”, prompting, rutin diagnosis dan saran, atau dukungan fleksibel lainnya.
- Menyediakan antarmuka user ke database dan model base.
- Membuat struktur data untuk menjelaskan output (output formatter).
- Menyimpan data input dan output.
- Menyediakan grafis berwarna, grafis tiga dimensi, dan data plotting.
- Memiliki windows yang memungkinkan pelbagai fungsi ditampilkan bersamaan.
- Dapat mendukung komunikasi diantara user dan pembuat DSS.
- Menyediakan training dengan contoh-contoh (memandu user melalui input dan proses pemodelan).
- Menyediakan fleksibelitas dan dapat beradaptasi sehingga DSS mampu untuk mengakomodasi pelbagai masalah dan teknologi yang berbeda.
Di bawah ini adalah skema dari Dialog Management:
User
Orang yang berhadapan dengan masalah atau keputusan dimana DSS didesain untuk mendukungnya disebut dengan user, manajer, atau pengambil keputusan. DSS memiliki 2 klas user: manajer dan staf spesialis. Staf spesialis ini misalnya, analisis finansial, perencana produksi, periset pasar, dan sejumlah manajer lainnya. Mengetahui siapa yang akhirnya benar-benar menggunakan DSS ini adalah penting dalam hal pendesainan suatu DSS. Secara umum, manajer mengharapkan sistem lebih user-friendly daripada yang diharapkan oleh seorang staf spesialis. Staf spesialis cenderung pada orientasi detil, dan mau menghadapi sistem yang kompleks dalam pekerjaan sehari-hari mereka, juga mereka tertarik pada kemampuan komputasi DSS. Dalam pelbagai kasus staf analisis adalah perantara antara manajemen dan DSS. Walaupun dikategorikan ada manajer dan staf spesialis, terdapat pelbagai sub kategori yang terlibat dalam pendesainan DSS. Sebagai contoh, manajer terbagi atas level organisasi, wilayah fungsional, latar belakang pendidikan, sehingga hal ini memerlukan dukungan analisis yang baik. Staf spesialis terbagi atas level pendidikannya, wilayah fungsional dimana mereka bertugas, dan hubungannya dengan pihak manajemen.
Pola penggunaan DSS pada usernya:
- Subscription mode. Pengambil keputusan menerima report yang dihasilkan secara teratur. Walaupun pelbagai sistem analisis data atau model akunting mirip dengan cara ini, tapi tak dimasukkan dalam DSS.
- Terminal mode. Pengambil keputusan adalah user langsung dari sistem melalui akses online. Inilah yang merupakan mode paling dominan.
- Intermediary mode. Pengambil keputusan menggunakan sistem melaluiperantara, yang melakukan analisis, menerjemahkan dan melaporkan hasilnya. Pengambil keputusan tak perlu tahu bagaimana perantara inibekerja dalam sistem untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya.
- Mode perantara masih sering ditemui dalam penggunaan DSS, maka dari itu terdapat beberapa tipe perantara yang merefleksikan pelbagai dukungan yang berbeda terhadap manajer:
- Staff assistant. Orang yang memiliki knowledge mengenai memanajemen masalah dan berpengalaman dengan teknologi pendukung keputusan.
- Expert tool user. Orang yang memiliki ketrampilan dalam aplikasi yang melibatkan satu atau lebih jenis tool penyelesaian masalah spesifik. Jugamenampilkan unjuk kerja dimana pengambil keputusan tak memiliki ketrampilan tersebut atau memang dia tak dilatih untuk melakukan hal itu.
- Business (system) analyst. Orang yang memiliki knowledge umum dari wilayah aplikasi, pendidikan administrasi bisnis formal (bukan computer science), dan memiliki ketrampilan dalam membangun tool DSS.
- Facilitator in Group DSS. I ni menjadi perantara untuk mengontrol dan mengordinasi software dari Group DSS.
- Hardware dan Software DSS.
Posting Komentar untuk " The Knowledge Subsystem."