Evaluasi: Multiple Goals, Analisis Sensitivitas, “What-If,” dan Pencarian
saat bekerja dengan MSS. Umumnya adalah: Penggunaan teori utilitas. Goal
Multiple Goals.
Analisis multiple goal melibatkan kesulitan-kesulitan di bawah ini: Biasanya
sulit untuk mendapatkan statemen eksplisit dari tujuan organisasi. Beberapa
partisipan memandang kepentingan (prioritas) dari pelbagai goal
dengan cara yang berbeda-beda.
Pengambil keputusan merubah kepentingan yang dijadikan tujuan seiring
dengan berjalannya waktu atau untuk situasi pengambilan keputusan yang
berbeda.
Goal dan subgoal dipandang secara berbeda pada level organisasi yang
berbeda-beda dan pada departemen yang berbeda pula.
Goal itu sendiri bersifat dinamis dalam menghadapi perubahan di organisasi
dan lingkungannya.
Hubungan antara pelbagai alternatif dan akibatnya pada tujuan sulit untuk
dikuantifikasikan.
Permasalahan yang kompleks dipecahkan oleh kelompok-kelompok
pengambil keputusan.
Analisis Sensitivitas.
Mengecek hubungan antara: Efek dari ketidakpastian dalam
memperkirakan variabel eksternal. Efek
pelbagai variabel. Banyaknya keputusan
dari interaksi yang berbeda diantara
yang dihasilkan pada kondisi yang
berubah-ubah. Akibat perubahan di variabel eksternal (uncontrollable) dan
parameter pada variabel hasil. Akibat perubahan di variabel keputusan pada
variabel hasil. Revisi model untuk mengeliminasi sensitivitas yang terlalu besar.
Penambahan detil mengenai pelbagai variabel atau skenario yang sensitif. Perolehan
perkiraan yang lebih baik dari variabel eksternal yang sensitif. Perubahan sistem
di dunia nyata untuk mengurangi sensitivitas aktual. Menghadapi dunia nyata
yang sensitif (dan lalu rapuh), memonitor hasil aktual secara terus menerus dan hatihati.
Dua tipe analisis sensitivitas:
Automatic Sensitivity Analysis. Terdapat model kuantitatif standar seperti
linear programming. Sebagai contoh, hal ini bisa
range mana variabel input yang pasti (misal,
menimbulkan akibat yang signifikan pada solusi
memberitahu manajer pada
unit cost) berbeda, tanpa
yang ditawarkan. Biasanya
terbatas pada satu perubahan di saat yang bersamaan, dan hanya untuk variabel
yang pasti. Namun demikian hal ini sangat berguna disebabkan
kemampuannya yang cepat untuk menentukan range dan batas (dan dengan atau
tanpa perubahan kecil pada hasil komputasinya).
Trial and Error. Akibat perubahan pada satu/beberapa variabel dapat
ditentukan melalui pendekatan trial-and-error. Kita dapat melakukan perubahan
pada input data dan mencoba kembali pemecahan masalah. Dengan mengulang
hal ini beberapa kali, solusi yang makin lama makin baik akan ditemukan. 2
pendekatan metode ini adalah: “what-if” dan goal seeking.
25
“What-If” Analysis
Analisis ini berangkat dari pertanyaan: “Apa yang akan terjadi pada solusi
yang dihasilkan jika suatu variabel input, asumsi, atau nilai sebuah parameter
berubah?”
Contoh: Apa yang akan terjadi pada biaya inventory total jika biaya
pengangkutan ke inventory meningkat 10 persen? Apa yang akan terjadi pada
market share jika biaya iklan meningkat 5 persen?
Goal Seeking
Analisis ini mengecek input yang diperlukan untuk mendapatkan level yang
diinginkan pada suatu output (goal). Merepresentasikan pendekatan solusi
“backward”. Contohnya: Budget berapakah yang diperlukan untuk R & D per
tahun pada angka pertumbuhan 4 persen tahun 2003? Berapa banyak perawat
yang diperlukan untuk mengurangi waktu tunggu pasien di kamar gawat darurat
sampai nilainya kurang dari 10 menit? Berapa banyak auditor yang diperlukan
untuk menyelesaikan proses auditing pada tanggal 30 September 2002 ini?
Menghitung BEP (Break Event Point) menggunakan Goal Seeking
Caranya dengan menemukan jumlah produksi yang diperlukan untuk
menghasilkan keuntungan nol. Analisis Sensitivitas penting dilakukan, sebab hal
ini dapat meningkatkan kepercayaan pada model dan hal itu meningkatkan
keberhasilan implementasi analisis kuantitatif. Pada kebanyakan CBIS, analisis ini
terkadang sulit sebab rutin-rutin program yang tersedia kurang memadai untuk
menampilkan proses “what-if”. Dalam DSS option “what-if” dan goal seeking
mudah saja dilakukan dan sistem ini menyediakan peluang yang fleksibel dan
mudah beradaptasi.
Posting Komentar untuk " Pengukuran Hasil (Level Pencapaian Tujuan)."